Latar belakang
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Birokrasi dan Administrasi, khususnya mengenai masalah birokrasi dan administrasi, landasan teori birokrasi dan administrasi serta pembahasan masalah birokrasi dan administrasi. Mengingat luasnya subjek yang menjadi bahan pembahasan, dengan sendirinya apa yang dapat saya sajikan hanyalah paparan secara sangat ringkas dalam kerangka pikir tertentu, dan di sana -sini mendalami berbagai aspeknya.
Birokrasi secara etimologis berasal dari kata Biro (meja) dan Kratein (pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan Meja. Tentu agak 'lucu' pengertian seperti ini, tetapi memang demikianlah hakikat birokrasi oleh sebab lembaga inilah tampak kaku yang dikuasai oleh orang-orang di belakang meja. Mengapa demikian? karena di dalam pendekatan institusional (kelembagaan), khususnya di dalam skema, tercantum 'lalu-lintas' administrasi negara dari eksekutif 'turun' ke Kebijakan Administrasi, lalu ke Administrasi dan yang terakhir ke pemilih. Artinya, setiap kebijakan setiap kebijakan negara yang yang diselenggarakan pihak eksekutif diterjemahkan ke dalam bentuk kebijakan administrasi negara, di mana pelaksanaan dari administrasi tersebut dilakukan oleh lembaga birokrasi. Kita mungkin mengenal badan-badan seperti Departemen, Kanwil, Kantor Kelurahan, Kantor Samsat, di mana kantor-kantor tersebut semua merupakan badan-badan birokrasi negara yang mengimplementasikan kebijakan negara dan bersifat langsung berhubungan dengan masyarakat.